Sebagai orang tua, Baim Wong dan Paula Verhoeven memiliki banyak harapan dan impian untuk masa depan putra sulung mereka, Kiano Tiger Wong. Meskipun Kiano masih sangat muda, Baim dan Paula telah mulai memikirkan dan mempersiapkan berbagai aspek untuk mendukung perkembangan dan kesuksesan Kiano di masa depan. Berikut adalah beberapa harapan utama Baim dan Paula untuk masa depan Kiano:
1. Kesehatan dan Kebahagiaan: Di atas segalanya, Baim dan Paula berharap Kiano akan tumbuh menjadi individu yang sehat, baik secara fisik maupun mental, dan bahagia dalam hidupnya. Mereka ingin Kiano memiliki kehidupan yang seimbang dan memuaskan.
2. Karakter yang Kuat: Baim dan Paula berharap Kiano akan memiliki karakter yang kuat, dilandasi oleh nilai-nilai seperti kejujuran , integritas, empati, dan kerja keras. Mereka ingin Kiano menjadi individu yang berani menegakkan kebenaran dan memiliki kepedulian terhadap sesama.
3. Pendidikan yang Baik: Baim dan Paula berharap Kiano akan mendapatkan pendidikan terbaik yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Mereka ingin Kiano menjadi pembelajar seumur hidup yang selalu haus akan pengetahuan dan pengalaman baru.
4. Kemandirian: Meskipun lahir dalam keluarga yang berkecukupan, Baim dan Paula berharap Kiano akan tumbuh menjadi individu yang mandiri dan mampu mengatasi tantangan hidup dengan kekuatannya sendiri.
5. Karir yang Sukses: Baim dan Paula berharap Kiano akan menemukan passion-nya dan membangun karir yang sukses di bidang yang ia cintai. Mereka akan mendukung apapun pilihan karir Kiano, baik itu di dunia hiburan seperti orang tuanya atau di bidang lain yang ia minati.
6. Kehidupan Spiritual yang Kuat: Sebagai keluarga Muslim, Baim dan Paula berharap Kiano akan memiliki pondasi spiritual yang kuat dan menjalankan ajaran agamanya dengan baik.
7. Hubungan yang Sehat: Baim dan Paula berharap Kiano akan mampu membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, dan pasangan hidupnya kelak.
8. Kontribusi Sosial: Mereka berharap Kiano akan menjadi individu yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan, serta aktif berkontribusi untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
9. Keterampilan Hidup: Baim dan Paula berharap Kiano akan memiliki berbagai keterampilan hidup yang penting, seperti manajemen keuangan, komunikasi efektif, dan pemecahan masalah.
10. Kreativitas dan Inovasi: Mengingat bakat seni yang ditunjukkan Kiano sejak dini, Baim dan Paula berharap ia akan terus mengembangkan kreativitasnya dan menjadi individu yang inovatif.
11. Keseimbangan Hidup: Mereka berharap Kiano akan mampu menyeimbangkan berbagai aspek hidupnya, termasuk karir, keluarga, hobi, dan kehidupan sosial.
12. Ketahanan Mental: Baim dan Paula berharap Kiano akan memiliki ketahanan mental yang kuat, mampu menghadapi tekanan dan tantangan hidup dengan sikap positif.
13. Penghargaan terhadap Keberagaman: Mereka ingin Kiano tumbuh menjadi individu yang menghargai keberagaman dan mampu berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.
14. Kecerdasan Emosional: Baim dan Paula berharap Kiano akan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, mampu mengenali dan mengelola emosinya sendiri serta berempati dengan orang lain.
15. Kesuksesan Finansial: Meskipun bukan prioritas utama, Baim dan Paula berharap Kiano akan mencapai kesuksesan finansial yang memungkinkannya hidup nyaman dan mampu membantu orang lain.
16. Cinta pada Tanah Air: Mereka berharap Kiano akan tumbuh menjadi warga negara yang cinta tanah air dan bangga akan identitas Indonesianya.
17. Keseimbangan antara Tradisi dan Modernitas: Baim dan Paula berharap Kiano akan mampu menyeimbangkan nilai-nilai tradisional dengan perkembangan modern, menjadi individu yang berakar pada budaya namun tetap relevan di era global.
18. Kepemimpinan: Mereka berharap Kiano akan mengembangkan kualitas kepemimpinan yang baik, mampu menginspirasi dan membimbing orang lain.
19. Kebebasan Berekspresi: Baim dan Paula ingin Kiano memiliki kebebasan untuk mengekspresikan dirinya, baik melalui seni, tulisan, atau bentuk ekspresi lainnya.
20. Keberanian Mengambil Risiko: Mereka berharap Kiano akan memiliki keberanian untuk mengambil risiko yang diperhitungkan demi mencapai impiannya.
Baim dan Paula menyadari bahwa harapan-harapan ini hanyalah panduan, dan pada akhirnya Kiano akan menentukan sendiri jalan hidupnya. Mereka berkomitmen untuk selalu mendukung dan membimbing Kiano, sambil memberikan kebebasan bagi Kiano untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi uniknya.
Mereka juga menyadari bahwa sebagai orang tua, peran mereka adalah menyediakan lingkungan yang mendukung dan memberikan contoh yang baik bagi Kiano. Baim dan Paula berjanji untuk terus bekerja pada diri mereka sendiri, memperbaiki kekurangan, dan menjadi role model yang baik bagi Kiano.
Dalam berbagai wawancara, Baim dan Paula sering menekankan bahwa mereka tidak ingin memaksakan keinginan atau ambisi mereka pada Kiano. Mereka ingin Kiano tumbuh menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, bukan menjadi apa yang orang lain inginkan.
Meskipun Kiano Tiger Wong masih sangat muda, banyak pihak telah mulai memproyeksikan prospek masa depan kariernya. Sebagai anak dari pasangan selebritas ternama dan dengan pengalaman yang telah ia miliki di industri hiburan, Kiano memiliki potensi besar untuk membangun karier yang sukses. Berikut adalah analisis mendalam tentang prospek masa depan karier Kiano Tiger Wong:
Namun, penting untuk diingat bahwa prospek masa depan Kiano tidak terbatas pada industri hiburan atau bidang-bidang yang telah disebutkan. Baim Wong pernah menyatakan:
"Kami ingin Kiano memiliki kebebasan untuk memilih jalur kariernya sendiri di masa depan. Apa pun pilihannya, kami akan selalu mendukungnya."
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prospek masa depan karier Kiano:
Terlepas dari jalur karier yang akan dipilih Kiano di masa depan, pengalaman dan eksposur yang ia dapatkan sejak dini telah memberikannya fondasi yang kuat. Keterampilan seperti kepercayaan diri di depan publik, kemampuan berkomunikasi, dan pemahaman tentang industri hiburan dapat menjadi aset berharga dalam berbagai bidang karier.
Yang terpenting adalah bagaimana Baim dan Paula, sebagai orangtua, terus membimbing Kiano untuk mengembangkan potensinya secara holistik, sambil tetap memberikannya kebebasan untuk menemukan passion dan tujuan hidupnya sendiri. Dengan pendekatan yang seimbang antara pengembangan bakat, pendidikan yang kuat, dan nilai-nilai moral yang kokoh, Kiano Tiger Wong memiliki prospek yang cerah untuk meraih kesuksesan di bidang apa pun yang ia pilih di masa depan.
TRIBUNNEWS.COM - Anak pertama Baim Wong dan Paula Verhoeven telah lahir, pada Jumat (27/12/2019).
Putra pertama mereka itu diberi nama Kiano Tiger Wong.
Melalui akun media sosial Instagram, @baimwong, Baim membagikan foto sang buah hati.
Berikut potret Kiano yang diunggah di media sosial sang papa.
1. Potret Kiano saat Baru Lahir
Baim membagikan wajah anaknya yang baru saja lahir beberapa waktu lalu.
Ditelusuri tim Tribunnews.com, foto tersebut telah disukai sebanyak 756 ribu akun Instagram.
Kiano dalam foto tersebut nampak sedang tertidur dan dibedong menggunakan kain biru.
Anak pertama Baim dan Paula ini lahir dengan berat badan 3,5 kilogram serta panjang 50 sentimeter.
2. Baim Wong Bersama Kiano yang Baru Lahir
Tak hanya bagikan wajah sang anak, Baim juga mengunggah foto dirinya bersama Kiano yang baru saja lahir.
Dalam foto tersebut terlihat Baim menggunakan baju abu-abu dengan lengan panjang bersama sang anak yang sedang terlelap.
Baim pun memegang buah hatinya itu dengan jari telunjuknya.
Saat membagikan foto tersebut, Baim juga menuliskan keterangan foto.
Suara.com - UNISOC Tiger T606 setara dengan chipset apa? setidaknya ada 5 chipset yang kinerjanya bisa disamakan dengan UNISOC Tiger T606.
UNISOC Tiger T606 (sebelumnya Spreadtrum) merupakan SoC octa core entry level dengan dua core ARM Cortex A75 besar dengan kecepatan hingga 1,6 GHz dan enam core ARM Cortex A55 hemat daya hingga 1,6 GHz.
SoC-nya mencakup modem LTE (TDD-LTE, FDD-LTE, TDSCDMA, WCDMA, CDMA, GSM), pengontrol memori LPDDR4X 1600 MHz, GPU ARM Mali G57 MP1 pada 650 MHz dan ISP tri core (24, 8 dan maks 8 MPiksel). Chip ini diproduksi di TSMC dalam FinFET 12nm.
Chipset yang satu ini dibekali dengan prosesor Octa-core 2xA75 + 6xA55 pada 1,6GHz berdasarkan node proses 12nm.
Baca Juga: Perbandingan Snapdragon 6 Gen 1 vs MediaTek Helio G99
Kemudian dalam hal grafis, UNISOC Tiger T606 mengusung GPU Single-Core Arm Mali G57 pada 650MHz dengan resolusi layar maksimal HD+ pada 90Hz. Dekode dan enkode video pada 1080p 60fps.
Memori LPDDR4X pada 1600MHz dengan dukungan eMMC 5.1, UFS2.1, dan UFS2.2 dengan konektivits LTE Cat 7 dengan WiFi 802.11 ac/b/g/n dan TDD-LTE, FDD-LTE, TD-SCDMA, WCDMA, dan GSM. Dukungan Bluetooth 5.0.
Mengacu pada spesifikasi tersebut, banyak pengguna bertanya-tanya UNISOC Tiger T606 setara dengan chipset apa?
Dilansir Suara.com dari berbagai sumber, setidaknya ada lima chipset yang layak disandingkan dengan UNISOC Tiger T606. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
UNISOC Tiger T606 Setara Chipset Apa?
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Chipset UNISOC, dari yang Teburuk hingga Terbaik
1. MediaTek Helio G85
MediaTek Helio G85 hanya 38.15% lebih baik daripada UNISOC Tiger T606. Ia memiliki 8 core pada 2 GHz dan GPU Mali-G52 MC2 versus 8 core pada Mali-G57MP dengan Mali-G57MP.
Dalam tes benchmark AnTuTu, hasil MediaTek Helio G85 lebih cepat dari UNISOC Tiger T606 sebesar 36.48%, mencetak 215224 poin vs 157694 poin. Dalam tes 3DMark, skor 714 poin melawan 408 , di mana 75.00% lebih tinggi.
Meski demikian, ecepatan modem built-in di UNISOC Tiger T606 lebih baik, 150 Mbps vs 100 Mbps, sehingga Anda akan mendapatkan layanan Internet yang lebih cepat.
2. Qualcomm Snapdragon 680
Berdasarkan benchmark Geekbench 5 dan 6, kinerja Snapdragon 680 hanya 10 hingga 20% lebih baik dibandingkan rata-rata Unisoc T606. Hal ini berarti peningkatan gaming, multimedia, dan pemrosesan umum yang lebih baik.
Selain itu, Snapdragon 680 dengan GPU Adreno 610-nya memperoleh skor 257.833 poin pada tes Antutu Benchmark, 9,07% lebih tinggi dibandingkan Unisoc T606 dan 445 poin pada tes 3DMark, 9,07% lebih tinggi dibandingkan Unisoc T606.
Chipset ini juga menawarkan TDP yang lebih rendah sebesar 3W (10W untuk pesaingnya), sehingga menghasilkan lebih sedikit panas saat bermain game dan tugas-tugas kompleks.
Di sisi lain, prosesor 1,6GHz T606 dengan GPU Mali-G57MP mendapat skor 157.694 poin pada tes Antutu Benchmark dan 408 poin pada tes 3DMark.
Dalam uji performa gaming di dunia nyata, Snapdragon 680 mengungguli Unisoc T606 di berbagai game, seperti PUBG: Mobile, PUBG: New State, Call of Duty: Mobile, Fortnite, Genshin Impact, dan Mobile Legends: Bang Bang.
3. MediaTek Helio G88
MediaTek Helio G88 13.42% lebih baik daripada UNISOC Tiger T616. Ia memiliki 8 core pada 2 GHz dan GPU Mali-G52 MC versus 8 core pada Mali-G57MP dengan Mali-G57MP. Dalam tes 3DMark, skor 719 poin melawan 457 , di mana 57.33% lebih tinggi.
Prosesor ini memiliki TDP yang lebih rendah dari 5W (10W untuk pesaingnya), yang berarti bahwa perangkat berbasis chip ini akan lebih sedikit memanas selama menjalankan permainan (game) dan penggunaan kompleks lainnya.
Kecepatan modem built-in di UNISOC Tiger T616 lebih baik, 150 Mbps vs 100 Mbps, sehingga Anda akan mendapatkan layanan Internet yang lebih cepat.
UNISOC Tiger T612 lebih baik dibandingkan UNISOC Tiger T606 sebesar 14,32%. Ini memiliki 8 core pada 1,8 GHz dan GPU Mali-G57MP versus 8 core pada 1,6 GHz dengan Mali-G57MP.
Pada pengujian Antutu Benchmark, hasil UNISOC Tiger T612 lebih cepat dibandingkan UNISOC Tiger T606 sebesar 26,13% , dengan skor 198902 poin vs 157694 nilai. Dalam pengujian 3DMark , skornya 448 poin berbanding 408, yang berarti 9,80% lebih tinggi .
Chip tersebut memiliki TDP yang sama sebesar 10W, yang berarti perangkat yang berbasis pada CPU ini akan mengalami pemanasan yang sama selama bermain game dan tugas kompleks lainnya. Kecepatan modem internalnya sama (150 Mbps), jadi Anda tidak akan melihat perbedaan pada koneksi Internet Anda.
Samsung Exynos 9611 lebih baik daripada UNISOC Tiger T606 sebesar 30,37%. Ini memiliki 8 core pada 2,3 GHz dan GPU Mali-G72MP versus 8 core pada 1,6 GHz dengan Mali-G57MP.
Pada pengujian Antutu Benchmark, hasil Samsung Exynos 9611 lebih cepat dibandingkan UNISOC Tiger T606 sebesar 14,74% , mencetak 180933 poin vs 157694 nilai. Dalam pengujian 3DMark , skornya 778 poin berbanding 408, yang berarti 90,69% lebih tinggi .
Ini memiliki TDP lebih rendah yaitu 8W (10W untuk pesaingnya), yang berarti perangkat berbasis chip ini akan lebih sedikit panas selama bermain game dan tugas kompleks lainnya. Kecepatan modem internalnya sama (150 Mbps), jadi Anda tidak akan melihat perbedaan pada koneksi Internet Anda.
Itulah jawaban tentang UNISOC Tiger T606 setara dengan chipset apa. Ada 5 chipset masa kini yang kinerjanya hanya beda tipis dari UNISOC Tiger T606.
Kontributor : Damai Lestari
From Wikipedia, the free encyclopedia
Color variation of Tiger
A golden tiger, sometimes called a golden tabby tiger, is a Bengal tiger with a colour variation caused by a recessive gene. Like white tigers and black tigers, it is a morph, and not a separate subspecies. Known for its blonde or pale-golden color and red-brown (not black) stripes, the golden tiger colouring comes from a recessive trait referred to as "wideband" which affects the production of black during the hair growth cycle.[1] Tiger colorations that vary from the typical orange-with-black-stripe do occur in nature, but in a very small percentage.[2]
Captive breeding lines
All golden tabby tigers in captivity seem traceable to a white tiger called Bhim,[3] a white son of a part-white Amur tiger named Tony. Tony is considered to be a common ancestor of all white tigers in North America. Bhim was a carrier of the wide band gene and transmitted this to some of his offspring. Bhim was bred to his sister Sumita (also a carrier of the wide band gene), giving rise to stripeless white tigers (i.e. having two copies of the wide band gene). Bhim was also bred to a normal orange tigress called Kimanthi, and then to his own orange daughter Indira from that mating. The mating of Bhim and Indira resulted in striped white, stripeless white, normal orange, and golden tabby offspring indicating that both Bhim and his daughter carried the wide band gene.[4] When the golden tabby male offspring was mated to the normal orange female offspring, both golden tabby tigers and white tigers resulted.
Litters of different coloured cubs are not unusual because the white and golden tabby colours are caused by combinations of hidden recessive genes carried by the parents. White tigers, such as Dreamworld's Mohan (named after the white tiger captured in India in the 1950s), are highly inbred. Inbreeding reduces genetic variability and may cause hidden genes to manifest as there is a greater probability that two recessive genes will meet up.
Analysis of golden tiger family trees shows that golden tigers are genetically normal orange coloured tigers with the addition of a recessive modifying gene, probably the wide band gene. This same wide band gene also gives rise to stripeless white tigers. A white tiger that inherits two copies of the recessive wide band gene will be a stripeless white. A normal orange tiger that inherits two copies of the recessive wide band gene will be a golden tabby. The wide band gene is carried independently of the white gene.